Setelah berturut-turut menempati posisi ke 4, JBC mencanangkan target minimal juara ketiga dalam keikutsertaannya di turnamen bola voli Lions Warrior Cup 2015. Manager Antonius Cristo optimis timnya akan mencapai target yang dicanangkan, melihat tidak turunnya Lions Warrior selaku penyelenggara event ini. Menurutnya, tidak adanya Lions Warrior merupakan sebuah keuntungan bagi timnya, karena berkurangnya pesaing dalam perebutan juara.
Sesuai hasil teknikal meeting, JBC bersua dengan Merantau pada pertandingan semifinal. Merantau yang dihuni pemain-pemain luar daerah, seperti Cornelius dan Nahum Giban merupakan lawan berat yang sudah harus dihadapi JBC. Tetapi itu semua tidak mengendurkan semangat juang para pemain JBC.
Di set yang pertama, meskipun tertinggal jauh, JBC tetap memberi perlawanan, melalui Galih, Antonius, maupun Fiesky. Beberapa kali umpan-umpan Yuliani mampu diselesaikan dengan baik oleh mereka. Namun JBC harus kehilangan set pertama dengan skor mencolok, 11 - 25.
Set kedua tidak jauh berbeda. Tetapi perlawanan JBC lebih terlihat dan seringkali merepotkan para pemain Merantau. Di awal set, beberapa kali terjadi kejar mengejar angka, walaupun pada akhirnya Merantau kembali meraih set kedua sekaligus melenggang ke partai final karena partai semifinal hanya membutuhkan 2 set kemenangan.
Pada partai final perebutan juara ketiga, JBC berhadapan dengan Il Jalapeno, yang di partai semifinal ditaklukan Sigurvegari. Kembalinya Duaji dan Lian pada partai ini menjadi keuntungan bagi Jalapeno. Kedua pemain tersebut merupakan nyawa permainan tim, yang didukung Nurhadi dan Syukron.
Awal set pertama, para pemain JBC masih terlihat demam panggung, strategi yang diinstruksikan pelatih Galih kerap tidak berjalan dengan baik. Tapi perlahan para pemain JBC mulai menemukan permainannya, meskipun terlambat, mereka sempat memperpendek jarak perolehan point menjadi 16 – 25.
Set kedua benar-benar menjadi milik JBC. Para pemain yang sudah mulai panas, memperlihatkan permainan taktis mereka, seperti Fiesky, Anggit, Yuliani maupun Antonius. Sempat unggul 16 – 9, perolehan point kembali merapat 19 – 17. Setelah itu, para pemain Jalapeno seperti kehilangan akal. Beberapa kali melakukan kesalahan sendiri, ditambah smash-smash para pemain JBC yang kerap menghasilkan point. Akhirnya JBC merebut set kedua dengan skor 25 – 20.
Penentuan juara ketiga harus dilanjutkan dengan set ketiga atau set penentuan. JBC yang bermain luar biasa di set kedua, diluar dugaan bermain anti klimaks di set ketiga. Tidak memerlukan waktu yang lama, Jalapeno sudah unggul 1 – 8. Berberapa smash kemudian menipiskan jarak menjadi 4 – 12, yang akhirnya pertandingan berakhir dengan kemenangan Jalapeno, 6 – 15.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar