Sesuai hasil teknikal meeting,
JBC bersua dengan Merantau pada pertandingan semifinal. Merantau yang dihuni
pemain-pemain luar daerah, seperti Cornelius dan Nahum Giban merupakan lawan
berat yang sudah harus dihadapi JBC. Tetapi itu semua tidak mengendurkan
semangat juang para pemain JBC.
Di set yang pertama, meskipun
tertinggal jauh, JBC tetap memberi perlawanan, melalui Galih, Antonius, maupun
Fiesky. Beberapa kali umpan-umpan Yuliani mampu diselesaikan dengan baik oleh
mereka. Namun JBC harus kehilangan set pertama dengan skor mencolok, 11 - 25.
Set kedua tidak jauh berbeda.
Tetapi perlawanan JBC lebih terlihat dan seringkali merepotkan para pemain
Merantau. Di awal set, beberapa kali terjadi kejar mengejar angka, walaupun
pada akhirnya Merantau kembali meraih set kedua sekaligus melenggang ke partai
final karena partai semifinal hanya membutuhkan 2 set kemenangan.
Pada partai final perebutan juara
ketiga, JBC berhadapan dengan Il Jalapeno, yang di partai semifinal ditaklukan
Sigurvegari. Kembalinya Duaji dan Lian pada partai ini menjadi keuntungan bagi
Jalapeno. Kedua pemain tersebut merupakan nyawa permainan tim, yang didukung
Nurhadi dan Syukron.
Awal set pertama, para pemain JBC
masih terlihat demam panggung, strategi yang diinstruksikan pelatih Galih kerap
tidak berjalan dengan baik. Tapi perlahan para pemain JBC mulai menemukan
permainannya, meskipun terlambat, mereka sempat memperpendek jarak perolehan
point menjadi 16 – 25.
Set kedua benar-benar menjadi
milik JBC. Para pemain yang sudah mulai panas, memperlihatkan permainan taktis
mereka, seperti Fiesky, Anggit, Yuliani maupun Antonius. Sempat unggul 16 – 9,
perolehan point kembali merapat 19 – 17. Setelah itu, para pemain Jalapeno
seperti kehilangan akal. Beberapa kali melakukan kesalahan sendiri, ditambah
smash-smash para pemain JBC yang kerap menghasilkan point. Akhirnya JBC merebut
set kedua dengan skor 25 – 20.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar