Galih Lian berpasangan dengan Adek Ridwan, lakukan servis ke arah lawan.
Pertandingan final perebutan juara 3 digelar bersamaan dengan partai final karena keterbatasannya waktu. Setelah menelan kekalahan dari Lions Warrior, JBC kembali akan bertarung melawan Il Jalapeno, yang di partai semifinal lainnya dikalahkan tim Merantau. 

Partai pertama dalam pertandingan ini adalah ganda putra, dimana JBC menurunkan pasangan baru, Adek Ridwan, yang merangkap pelatih, berpasangan dengan Galih Lian Prasetya, melawan ganda putra dari tim Il Jalapeno, Ricky/Nurhadi. Untuk sementara posisi pelatih diisi oleh Fiesky Dewandaru dibantu Setiawan Wahyu. Kekuatan yang seimbang menyajikan partai yang menarik untuk disaksikan. Kejar mengejar poin sudah terjadi dari awal pertandingan. Smash keras dan reli panjang beberapa kali dimenangkan pasangan Adek/Galih. Interval dalam kedudukan 11-9 untuk keunggulan pasangan Adek/Galih. Selepas interval, Adek/Galih melesat untuk memimpin 19-14, dan mengakhiri game pertama dengan 21-16.

Perbedaan terjadi di game kedua, pasangan Adek/Galih seperti terlambat panas, yang mengakibatkan mereka tertinggal jauh, 3-7. Beberapa kali kesalahan sendiri dilakukan Adek maupun Galih yang memberikan poin gratis untuk pasangan Ricky/Nurhadi. Adek/Galih mulai kembali ke permainan terbaik ketika tertinggal 17-9. Bahkan mengejar untuk menipiskan jarak menjadi 15-17. Tetapi setelah itu, pasangan Adek/Galih kembali banyak melakukan kesalahan sendiri, yang membuat Ricky/Nurhadu sukses merebut game kedua dengan 16-21.

Game penentuan, fisik Adek/Galih mulai keteteran. Tertinggal sejak awal game, membuat Ricky/Nurhadi berada di atas angin. Tidak butuh waktu lama untuk mencapai interval dengan skor 5-11. Adek/Galih masih mencoba mengejar ketertinggalan mereka, tetapi Ricky/Nurhadi yang unggul kualitas fisik, mampu menutup game ketiga dengan 7-21.


KAS, berusaha mengembalikan bola ke arah lawan.
Partai kedua semifinal Sigurvegari Cup 2015, tunggal putra antara Khalis Agung Sadewa dari JBC, melawan Romi dari Il Jalapeno. KAS terlambat panas dalam memulai pertandingan, sempat tertinggal 3-5, KAS perlahan mulai mengembalikan keadaan, dan unggul 11-6. Tidak bisa dipungkiri bahwa fisik KAS tertinggal daripada Romi, beberapa kali KAS terlihat menarik nafas dengan tersengal-sengal. Tetapi keadaan ini tidak dapat dimanfaatkan dengan baik oleh Romi, banyak kesalahan sendiri yang dibuatnya, sehingga KAS mendapatkan banyak point cuma-cuma tanpa banyak mengeluarkan tenaga, sekaligus mendapat kesemptan untuk mengembalikan tenaganya. Akhirnya KAS dapat merebut game pertama dengan mengunci Romi di angka 21-7.

Di game kedua, Romi mulai merubah strategi dengan terus menyerang pertahanan KAS. Beberapa smash keras mampu menciptakan angka, untuk memimpin sementara dengan 5-7. Kemudian Romi kembali banyak melakukan kesalahan mendasar yang membuat KAS lagi-lagi banyak mendapat point gratis. Memasuki pertengahan game, skor menjadi ketat di angka 12-12. Namun perlahan KAS mampu melepaskan diri dari kejaran Romi untuk menyudahi perlawanannya dengan 21-15. Kedudukan agregat sementara, JBC 1, Il Jalapeno 1.


Anggit/Suibi turun di partai penentuan.
Berbekal keududukan sama kuat 1-1, Anggit yang kali ini berpasangan dengan Suibi, optimis akan mengalahkan pasangan Duaji/Lian. Pertandingan dimulai dengan tempo lambat, kedua pasangan mencoba mencari kelemahan lawan. Sampai skor 7-7, permainan mulai terbuka. Postur yang tinggi menjadi keuntungan sendiri bagi Duaji. Smash-smashnya seringkali berbuah point yang membuat pasangan Duaji/Lian unggul 10-16. Beberapa pengembalian yang tanggung dari Anggit maupun Suibi benar-benar menjadi makanan empuk Duaji, sehingga mampu merebut game pertama dengan keunggulan 15-21.

Di game kedua, kerjasama Anggit/Suibi mulai terlihat padu, penyesuaian Anggit yang sebelumnya berpasangan dengan Yuliani mulai terlihat. Serangan yang dilancarkan merepotkan Duaji/Lian, dan untuk sementara mengungguli Duaji/Lian dengan 9-6. Ketika sedang diatas angin, terjadi insiden yang membuat konsentrasi Anggit sedikit buyar, bola servis dari Lian yang jatuh di luar garis, dianggap masuk oleh wasit. Protes dilakukan Anggit yang akhirnya wasit memutuskan point untuk Anggit/Suibi karena bola dianggap keluar. Sempat hampir terkejar, Anggit/Suibi sukses rebut game kedua dengan 21-17.

Game ketiga, game penentuan siapa pemilik juara ketiga Sigurvegari Cup 2015, sepertinya akan berlangsung seru, namun diluar dugaan, pasangan Anggit/Suibi kehilangan konsentrasinya. Beberapa instruksi pelatih tidak berhasil dijalankan, sepertinya insiden di game kedua masih belum membuat konsentrasi Anggit kembali. Tidak butuh waktu lama bagi Duaji/Lian untuk memimpin jauh dengan 4-11. Asisten pelatih Fiesky maupun Setiawan beberapa kali memberi pengarahan kepada Anggit/Suibi, namun akhirnya, Duaji/Lian menutup game ketiga dengan 8-21. Dengan demikian, Il Jalapeno berhasil merebut tempat ketiga, sedangkan JBC harus puas di posisi keempat kejuaraan bulutangkis Sigurvegari Cup 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar